31 Jan 2008

POCO POCO VS UNDUR UNDUR


Kebijakan Pemerintah seperti Poco Poco

Rosulullah memberi petunjuk "Khoiru nassi anfauhum linnas" "Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia yang lain".
Kalimat yang perlu kita renungkan demi menuju tatanan kehidupan yang kondusf .

“Pemerintah saat ini, saya melihat seperti tari poco poco. Maju satu langkah, mundur satu langkah. Maju dua langkah, mundur dua langkah. Kadang masih jalan di tempat”. Kata Megawati dalam pidato politik ulang tahun ke-35 PDIP di GOR Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan.

Disindir kebijakannya seperti poco-poco, Partai Demokrat balik menyerang. “Kalau kebijakan SBY tentang pemberantasan kemiskinan ibarat menari poco poco. Megawati ibarat penari undur undur tidak perna maju tapi mundur terus”. Kata Sutan Bataghoena Ketua Fraksi Partai Demikrat DPR RI.

Sepertinya para elite politik sudah tidak sabar lagi berada dalam suasana kampanye. Suasana saling menyerang yang sudah menjadi khas dalam pemilihan presiden, yang akan di dilaksanakan pada tahun 2009. Terlalu dini pemandangan/opini ini disuguhkan pada rakyat Indonesia. Diakui atau tidak rakyat Indonesia kini makin dewasa, rakyat sudah bisa menilai antara pemerintah yang berhasil dan tidak dalam menjalankan kebijakannya. Sehingga tidak perlu mengingatkan pada rakyat yang hanya akan berhenti pada tahap pemahaman bukan sebuah tindakan yang akan merubah kondisi.

Rakyat Indonesia sudah jenuh dengan permainan para elite politik terkadang kejenuhan ini menjadi kenikmatan tersendiri karena sudah tidak yakin lagi kejenuhan ini akan berakhir. Saat ini rakyat Indonesia rindu dalam suasana yang kondusif. Suasana yang saling mendukung, saling mengcover kelemahan-kelemahan yang tak teratasi, sehingga Indonesia selalu dalam posisi jaya. Tidak seperti kurs rupiah terhadap dolar kadang kuat sering melemah.

Perlu selalu untuk diingat, ini semua bukan kepentingan diri pribadi, partai atau golongan. Melainkan ini merupakan kepentingan rakyat Indonesia, rakyat Indonesia hanya satu yaitu tinggal di bumi nusantara bukan tinggal di bumi partai. Kebersamaan kata yang tepat dalam membangun bangsa.
Sebagaimana petunjuk Rusullullah”
“Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling banyak mamfaatnya bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim)
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.”(HR. Tirmidzi)

0 comments:

Posting Komentar