15 Sep 2008

Haji Syaikhon VS Pemerintah

21 orang di tragedi pasuruan

VBS (Vocational Blog Sujianto) turut berduka cita atas tragedi meninggalnya 21 orang di pasuruan dengan mengucapkan "inalillahi wa inaillahi rojiun"

Wahai pemerintah ...........................................!
Wahai koruptor ...........................................!

Tidak ada maksud memasukan pemerintah dan koruptor dalam satu level, tetapi tepat kiranya jika tragedi yang terjadi di rumah pengusaha H. Syaikhon di kawasan RT III, RW IV, Kelurahan Purutrejo, Kecamatan Purworejo, Pasuruan di arahkan pada pemerintah dan koruptor. Melihat tragedi, membuka mata hati dan merubah diri itu tujuan coretan ini.

Wahai pemerintah
Tidak ada beda mekanisme yang dilakukan H.Syaikhon dengan pemerintah. H. Syaikhon sebagai muzakki ingin menyalurkan uang nya sendiri kerakyat dalam bentuk zakat sedangkan Pemerintah sebagai umaroh juga ingin menghibur rakyatnya dalam bentuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT). Artinya sama-sama ingin menampakkan apa yang dilakukan sekaligus sama-sama memakan korban, yang membedakan adalah H. Syaikhon tidak bisa mengkritik mekanisme Pemerintah sebaliknya Pemerintah dengan mudah mengadili H.Syaikhon. lagi-lagi rakyat seperti sedang di pimpin orang dari negara lain, seolah-olah berada di bawah pemerintahan negara lain. Seperti masih tinggal dengan para penjajah, mungkin itu lebih tepatnya.

Wahai koruptor
Mengutip dari tulisan Akh. Muzakki dalam Opini Jawa Pos: Skandal besar anggota parlemen yang di sebut-sebut terkait dengan pemilihan Miranda Gultom sebagai deputi senior BI itu sungguh menusuk hati nurani bangsa ini. Bagaimana tidak teriris rasa keadilan bangsa ini jika di ujung sana terdapat kumpulan rakyat dalam jumlah cukup besar yang harus kehilangan nyawa demi uang Rp. 30 ribu. Sbaliknya wakil mereka di parlemen justru berfoya-foya dengan uang rakyatnya sendiri. Jumlahnyapun tidak terbilang.
Adilkah negeri ini jika pemandangan kontras terjadi pada kehidupan rakyat kebanyakan di negeri ini dan kehidupan elite politiknya? Rakyat di buat limbung hidupnya oleh impitan ekonomi. Sementara itu elite politknya berlimpah kekayaan diatas penderitaan hidup rakyatnya. Apalgi keberlimpahan kekayaan itu di lakukan dengan car a culas nan haram.

2 comments:

Anonim mengatakan...

walau bagaimanapun, kita harus berterima kasih kepada h. syaikhon dan para korban. karena, dg peristiwa yg menimpa mereka inilah, kita semakin tersadarkan akan pentingnya zakat dilakukan dg ikhlas dan profesional… :)

Anonim mengatakan...

Sungguh ironis sekali, Salah siapa mungkin hanya pemerintah yang bisa menjawab ini salah siapa.. Janji pemerintah untuk mengetaskan kemisikinan masih jauh dari keberhasilan indikatornya adalah dengan kejadian Haji Syaikon Ini... Lebih Celakanya lagi ditengah keprihatinan seperti ini para elite politik masih dengan entengnya menghamburkan uang untuk kepentingan kelompoknya, salah satu contohnya untuk kepentingan Pemilu 2009 mereka tidak malu berlomba-lomba mengiklankan diri melalu berbagai media dan kalau difikir tidak sedikit rupiah yang dihamburkan... mana tanggung jawab moral, sosial.. dlsb. yah sudahlah mending 2009 golput aja.. dan tidak usah bayar pajak lagi selama peningkatan hajat hidup orang banyak mandek atau progresnya jalan ditempat..he.he.he..

PS: JI... JANGAN LUPA FOTO DI HOTEL NIRWANA DI UPLOAD.. THANKS..

Noerdien
http://oedien.blogdetik.com

Posting Komentar